Kamis, 25 Juni 2009

Di Riau, yang namanya becak… lain banget ama becak di jawa. Becak di riau itu ditarik dari depan. Jadi si abang becak ada di depan dan penumpangnya duduk di belakang.
Para abang becak di sana telah mengenal 1 daerah yang konon katanya angker abis! Pokoknya jarang ada orang yang mau lewatin tuh jalan. Jam sembilan malem aja biasanya udah sepi kaya jam 12 malem, cuma ada suara lolongan anjing-anjing kedinginan.
Suatu ketika, ada seorang abang becak yang baru pulang nganterin penumpang, dan entah gimana, jalan buat balik ke rumah yang biasanya dia lewatin, ditutup karena ada kondangan. Akhirnya dia dengan terpaksa melewati jalan angker tersebut dengan hati yang berat.
Eh… pas di tengah-tengah jalan, tiba-tiba ada seorang gadis yang cuuantiiiiikkkkkkkk banget, kaya siti nurhaliza yang pake baju putih, wajahnya agak pucet, rambutnya panjang sepinggang, dan gadis tersebut sangat wangi, kaya orang abis mandi kembang. Gadis itu menghentikan becaknya si abang. Si abang yang merinding setengah mati, akhirnya mau juga berhenti, walaupun keringat dingin udah mengalir. Gadis tersebut minta dianter sampai ke ujung jalan. Karena saking ketakutan si abang gak berani komentar saat si gadis menaiki becaknya.
Berhubung si abang udah ketakutan setengah mati, dia menarik becaknya sekencang mungkin. Begitu sampai di ujung jalan, si abang merasa, becaknya enteng seperti tidak ada penumpangnya. Mampus deh gw!! Lalu dia menengok ke belakang…
…NAH LHO!!! Gadis tersebut ngilang!!! Si abang makin jiper dong!!!
Besok malamnya, entah gimana, si abang becak kepaksa lewat jalan angker itu lagi. Di sana biasanya kalo acara kondangan ampe tujuh hari tujuh malem!! dan sekali lagi apes banget ketemu ama gadis yang semalem. Sama seperti kejadian kemarin, gadis tersebut minta diantar ke ujung jalan. Si abang yang udah makin takut saja karena peristiwa kemaren malem, makin ngebut membawa becaknya. “Moga-moga gw gak diapa-apain”, batinnya.
Eh… pas lagi ngebut-ngebut gitu, tiba-tiba gadis tersebut nepok bahu si abang becak. Wah… si abang kaget setengah mati, hampir aja dia loncat dari becaknya!! Begitu dia berhenti dan nengok belakang… si gadis cantik berkata, “Bang, bawa becaknya pelan-pelan aja, entar saya jatuh lagi lho… kaya kemaren! Liat jidat saya lecet nih!!”
Wah… bener-bener lega si abang, ternyata tuh cewe bukan setan!! :D
“Maap ya neng, saya kira eneng setan!” kata si abang.
Si gadis jawab, “Ya udah bang kali ini saya maapin, laen kali jangan ngebut-ngebut lagi ya! Mana punggung udah bolong… jidat lecet lagi! Biar saya setan juga bawa duit kali, udah gak jaman bayar pake daun! saya naik becak bukannya karena gak bisa terbang, tapi takut rambut saya rusak! Kaya’ gak tau orang mau kondangan apa??! Ya udah nih duitnya! Ambil aja kembaliannya…”
Si abang becak langsung pingsan di tempat.

Minggu, 21 Juni 2009

Otak Di Balik Berdirinya Google

HAMPIR semua pengguna internet saat ini pasti mengenal Google. Ya, kehadiran mesin pencari (search engine) itu memang membuat proses pencarian informasi menjadi lebih mudah. Berterimakasihlah kepada Marissa Ann Mayer, Vice President untuk Search Product and User Experience di Google.

Berkat visinya, saat ini Anda dapat menikmati berbagai inovasi perusahaan mesin pencari tersebut. Mayer bertindak sebagai ''penjaga pintu'' untuk proses rilis produk, yang menentukan kapan atau apakah produk Google tertentu siap untuk diluncurkan kepada pengguna.

Menjelajahi Google sama seperti menjelajahi benak Mayer. Sebagai Vice President, dia turut andil menjadikan perusahaan tersebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia, dengan pendapatan nyaris sebesar US$22 miliar tahun lalu.

''Aku selalu menyukai kesederhanaan. Sulit untuk mengatakan di mana estetika saya berakhir dan Google dimulai,'' ujarnya suatu ketika.

Di luar stereotip
Mayer bergabung dengan Google pada 1999. Dia menjadi insinyur perempuan pertama di perusahaan itu dan merupakan salah satu dari 20 karyawan pertama yang direkrut Google. Sebelum bergabung dengan Google, perempuan kelahiran 30 Mei 1975 ini pernah bekerja di laboratorium riset UBS (Ubilab) di Zurich, Swiss, dan di SRI International di Menlo Park, California.

Di Google, Mayer memimpin sebuah tim yang bertanggung jawab atas user interface dan web server. Tugasnya antara lain merancang dan mengembangkan search interface Google, menginternasionalisasikan situs tersebut ke dalam lebih dari 100 bahasa di dunia, mendefinisikan Google News, Gmail dan Orkut, serta meluncurkan lebih dari 100 fitur dan produk di Google.com. Sejumlah hak paten telah didaftarkan atas inovasinya di bidang kecerdasan buatan dan desain interface.

Hampir tidak ada produk Google yang keluar tanpa persetujuan Mayer, termasuk inovasi seperti Gmail dan Google Earth. Bahkan, CEO Google Eric Schmidt juga mengakui betapa besar peran Mayer dalam membangun kerjaan Google.

''Sangat sulit untuk melebih-lebihkan pengaruhnya. Dia membangun tim yang mendesain produk yang kita gunakan.''

Tapi jangan membayangkan Mayer sebagai perempuan berkacamata tebal yang duduk di depan komputer sepanjang malam. Sebab, dia berada jauh di luar stereotip itu. Lemari pakaiannya saja penuh dengan setelan pakaian rancangan Oscar de la Renta dan Armani.

''Ketika orang berpikir tentang ilmu komputer, mereka membayangkan orang-orang dengan kantong pelindung dan kacamata tebal yang melakukan coding sepanjang malam. Aku juga meng-coding sepanjang malam! Aku adalah stereotip, tapi aku juga melanggar stereotip,'' leluconnya.

Mayer menerima gelar sarjana dalam Sistem Simbolik (cum laude), serta gelar master dalam Ilmu Komputer dari Stanford University. Untuk kedua gelar tersebut, dia mengkhususkan diri di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence). Pada 2009, Illinois Institute of Technology menganugerahi Mayer gelar doktor honoris causa sebagai penghormatan atas usahanya dalam merintis bidang pencarian.

Di samping pekerjaan penuh waktu di Google, Mayer pernah memberi kuliah di kelas pengantar pemrograman komputer di Stanford kepada lebih dari 3.000 siswa. Standford memberikannya penghargaan Centennial Teaching Award dan Forsythe Award atas kontribusinya yang luar biasa kepada pendidikan sarjana.

Di sela-sela waktu luangnya, Mayer juga mengorganisir Google Movies--acara kumpul-kumpul yang dilakukan beberapa kali setahun untuk menyaksikan film terbaru--untuk 6000 orang karyawan ditambah keluarga dan teman.

Kisah kesuksesannya telah dipublikasikan di berbagai media massa seperti Newsweek (''10 Tech Leaders if the Future''), Red Herring (''15 Women to Watch''), Business 2.0 (''Silicon Vallet Dream Team''), BusinessWeek, Fortune, dan Fast Company.
sumber:http://reallife65.blogspot.com/2009/12/otak-di-balik-inovasi-google.html

Sungai Paling Jorok Ternyata Ada Di Negeri Kita




Para pemimpin global dunia bersiap untuk saling bertemu di Kopenhagen, Denmark membahas penyelamatan planet Bumi yang semakin menua.

Namun salah satu agenda resmi pertemuan Kopenhagen ini sudah pasti akan membuat nama Indonesia kembali terkenal di dunia.

Tapi, jangan senang terlebih dahulu, pasalnya pertemuan ini akan membahas masalah pencemarang di sungai Citarum, Jawa Barat yang telah mendapatkan kategori sebagai ‘sungai paling terjorok’ di dunia.

Sungai Citarum, meski telah dibantu Asian Development Bank untuk dibersihkan dari segala bentuk sampah, bahan kimia dan kotoran manusia, sejak 5 Desember 2008, namun hasilnya belum seperti yang diharapkan.

Aliran sungai Citarum, dimana para penduduk setempat mandi dan untuk air minum, telah dicemari oleh ribuan kubik limbah pabrik tektil dan rumah kumuh di pinggiran sungai setidaknya selama 20 tahun terakhir.

Seperti dikutip dari The Sun, tentu saja pencemaran di Sungai Citarum ini sama sekali tidak menguntungkan bagi para nelayan yang akhirnya alih profesi sebagai pemungut sampah di sepanjang aliran sungai ini.

Sungai Citarum mungkin terjorok, tapi yang paling diwaspadai, sungai ini merupakan penyedia dari 80% air di ibukota Indonesia, Jakarta. Nah miris bukan?

sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/sungai-terjorok-di-dunia-ada-di.html